Lega. Rasa was-was dan sedikit takut saat melewati jalur dengan banyak tanjakan dan tikungan, akhirnya terbayar setelah bisa menatap langsung hamparan hijau. Yup, Kebun Teh Panama di depan mata. Entah kenapa, otak langsung keinget film My Heart; film nasional yang pernah popular di masanya.
Kalau adegan film My Heart bersetting Situ Patenggang dan kebun teh di sekitarnya, Ini Telaga Menjer plus Kebun Teh Panama.
Ini pertama kalinya saya ke sini. Justru Pak Suami yang awalnya ngerti kalau tak jauh dari Telaga Menjer ada kebun teh yang katanya belakangan banyak berseliweran di media sosial. Ah, sepertinya saya yang dolan nya kurang jauh, ternyata nggak hanya Kebun Teh Tambi yang bisa dikunjungi untuk umum, tetapi kebun teh ini juga.
Alasan Kenapa Kebun Teh Panama ini Wajib Disambangi
Terletak di Tempuran, Desa Tlogo, Kecamatan Garung Wonosobo, Kebun Teh Panama rupanya tergolong destinasi wisata baru. Perkebunan ini merupakan salah satu blok kebun teh yang dikelola Pemkab Wonosobo bersama PT Tambi.
Ada beberapa alasan sehingga tempat ini layak menjadi salah satu tempat yang recommended untuk dikunjungi:
Letak Kebun Teh Panama tak begitu jauh dari pusat kota
Iya, beneran. Di Wonosobo tempo hari, kami menginap tak jauh dari alun-alun kota Wonosobo. Dari Alun-alun, kebun teh berjarak hanya sekitar 12,5 km atau sekitar 30 menit perjalanan. Posisi ini tentu menguntungkan.
Untuk urusan penginapan misalnya, kita jadi lebih banyak pilihan dan tinggal menyesuaikan dengan kemampuan keuangan. Pun dengan kebutuhan nyari makanan dan kebutuhan lainnya selama bepergian. Semakin dekat dengan kota, biasanya semakin mudah dicari dan juga bervariasi.
Untuk bisa sampai ke lokasi, cukup gunakan aplikasi peta dan jangan lupa pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi baik. Jalur yang dilalui adalah jalur menuju daerah yang lebih tinggi, jadi mau nggak mau akan ketemu dengan tanjakan dan kelokan tajam.
Satu jalur dengan obyek wisata yang tak kalah bagus, Telaga Menjer
Tempat mempesona lainnya yang dimiliki Wonosobo adalah Telaga Menjer. Asyiknya, ia hanya berjarak 2,5 km atau nggak sampe 20 menit dari Kebun Teh Tambi.
Untuk tujuan mau ke Telaga dulu, atau ke kebub teh dulu, opsional sih.
Daya Tarik utama dari telaga ini adalah suasananya yang syahdu; perpaduan antara tempat yang dingin dan berkabut.
Ada banyak cara untuk menikmati telaga Menjer. Menggelar tikar sembari menikmati bekal di tepian waduk bisa menjadi pilihan. Atau bisa pula mengagumi keindahan telaga dengan mengelilinginya menggunakan rakit bambu. Jangan lupa, abadikan kenangan juga dengan berfoto atau membuat video. Banyak spot-spot foto cakep kok.
Rakit berisikan sekitar 20 penumpang, tarif @20.000 rupiah, dengan durasi "menjelajah" sekitar 25 menit |
Lokasi bisa dijangkau dengan semua jenis kendaraan
Begitu sampai di lokasi tempo hari, yang saya perhatikan adalah tipe-tipe kendaraan yang terparkir. Tempat parkir yang ada memang tidak begitu luas hingga beberapa diparkirkan di tepi jalan di seputaran kebun teh. Ada satu bis berukuran sedang dan beberapa mobil. Jadi pada intinya, Kebun Teh Panama ini bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi roda dua maupun roda 4. Hanya pastikan kondisi mobil dalam keadaan baik.
Harga tiket masuk ekonomis dengan Fasilitas penunjang yang memadai
Untuk bisa menikmati keasrian kebun teh Panama, untungnya kami tidak perlu merogoh dompet terlalu dalam. Setiap pengunjung dikenakan biaya 10.000/orang dan bebas mengeksplore kebun teh yang luas. Kebun teh Panama buka setiap hari mulai pukul 08 pagi sampai 5 sore.
Kalau saya pribadi, betah banget berada di antara tanaman teh ini. Ribuan tanaman teh dengan banyak tanaman yang tinggi, membuat tempat semakin terasa sejuk. Suara cuitan burung, desiran angin juga jelas tertangkap Indera. Benar-benar suasana yang menentramkan.
Jembatan panjang terbuat dari kayu, adalah tempat pertaman yang saya tuju. Selain membuat kebun teh ini terlihat estetis, jembatan gantung ini juga menjadikan pengunjung makin mudah untuk menyusuri kebun teh.
Selain berjalan kaki, ada cara lain juga mengeksplore kebun teh Panama ini, yaitu dengan menaiki ATV dan juga jeep. Bila perut terasa lapar pun, ada warung di area kebun teh yang menjual makanan, minuman, serta cemilan. Begitupun saat sudah memasuki waktu sholat, ada mushola dan juga toilet.
Bukan rasa jenuh atau bosen yang membuat kami beranjak dari Kebun Teh Panama ini. Kabut yang makin sore makin terlihat tebat, akhirnya memaksa kami untuk bergegas turun dan pulang ke penginapan.
Aghhhhhh asiiiik banget sih injii. Bukan masalah kebun teh nya, tapi Krn sejuk dan berkabut aku jadi sukaaaa 😄❤️. Kalo dah tempat dingin begini dipastikan aku betah sih mba.
ReplyDeleteDuuuuh Mbaaa, liat fotonya langsung berasa adem. Wonosobo pulaaa 😍😍😍. Salah satu tempat favoritku. Sayangnya pas trakhir kesana ga bisa lama, jadi aku ga banyak eksplor tempatnya.
ReplyDeleteSuka banget liatnya... Apalagi ini sejuk kan. Trus bayangin naik rakit di telaga, jadi inget aps dulu naik rakit berdua Raka di Manila 😂.
Hrs coba juga yg di negara sendiri nih kayaknya 😄