“Akhirnya…aku bisa foto dengan background Tugu 😄”
Suatu pagi, seorang teman berkirim pesan dengan nada ceria. Ceritanya ia memang sedang berada di Jogja, menginap di salah satu hotel yang posisinya sangat dekat dengan Tugu Yogyakarta dan bela-belain jalan kaki pagi-pagi, demi bisa berfoto dengan latar belakang Tugu Yogyakarta.
Seistimewa itu ya Tugu Yogyakarta?
Bisa jadi. Lebih dari sekedar landmarknya Jogja pastinya.
5 Fakta Unik Tugu Yogyakarta
Bangunan berbentuk tugu berwarna putih dan berdiri di tengah jalan di jantung kotanya Yogyakarta, begitulah tampilan Tugu Yogyakarta secara kasat mata. Dibalik bentuknya yang bisa dikatakan sederhana, rupanya Tugu Yogyakarta menyimpan banyak cerita dan tempat yang istimewa bagi masyarakat Jogja.
Tugu dibangun satu tahun setelah keraton Yogyakarta berdiri
Sudah tua banget ya ternyata usianya…
Berada di tengah perempatan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Margo Utomo, Jl AM Sangaji dan Jalan Diponegoro, Tugu Yogyakarta dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Saat awal mula dibangun, tiang berbentuk silinder dengan puncak bangunan berbentuk bulat dengan ketinggian 25 meter. Karena bentuknya, bangunan ini disebut Tugu Golong Gilig yang menggambarkan persatuan antara penguasa dan rakyatnya.
Bangunan Tugu pernah rusak dan bahkan runtuh akibat gempa bumi di tahun 1867. Di tahun 1889 Tugu direnovasi oleh pemerintah Belanda dan mengalami perubahan baik dalam bentuk maupun ukuran. Sejak saat itu, Tugu Goolong Giling berubah nama menjadi Tugu Pal Putih.
Sejak awal dibangun, bangunan Tugu memiliki nilai simbolis sebagai patokan arah Sultan Yogyakarta bermeditasi menghadap Merapi . Ini juga yang menjadi alasan pembangunan Tugu mengikuti arah garis imaginer Laut Selatan-Panggung Krapyak-Keraton-Tugu-Gunung Merapi.
Bangunan Tugu memiliki arti simbolis
Tugu Pal Putih berbentuk kerucut yang runcing dengan tinggi 15 meter dan memiliki sejumlah symbol di dalamnya. Beberapa diantaranya meliputi bintang enam sudut, titik emas, sudut meruncing serta daun loto. Puncak Tugu berbentuk spiral menyerupai tanduk unicorn.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa garis imaginer Laut Selatan-Panggung Krapyak-Keraton-Tugu melambangkan perjalanan manusia. Kalau Panggung Krapyak kea rah utara sampai keraton melambangkan perjalanan hidup dari lahir sampai dewasa, Tugu Yogyakarta-Merapi merupakan simbolisasi perjalanan manusia sampai kembali ke Sang Pencipta.
Tugu menjadi salah satu spot incaran Wisatawan saat berada di Yogyakarta
Karena bersejarah, maka keberadaan Tugu Yogyakarta ini kerap menjadi incaran wisatawan, untuk sekedar berfoto. Saat melewati kawasan ini di malam hari, maka yang sering terlihat adalah rombongan anak muda yang tengah berburu foto atau video terbaik.
Selain itu, ada juga lho mitos yang berkembang dan banyak dipercaya masyarakat bahwa barang siapa yang pernah senderan/menyentuhkan badan di Tugu Yogyakarta, ke depannya akan menjadi warga Yogyakarta; entah mendapatkan pekerjaan atau berjodoh dengan warga Jogja. Beneran? Ha..ha, nggak tau.
Saat ini sekeliling Tugu Yogyakarta dipagari besi
Iya, di tahun 2020 Tugu Pal Putih mengalami revitalisasi. Kabel-kabel yang terlihat semrawut melintas di atas Tugu dirapikan. Selain itu, di seputar Tugu juga dipasang pagar melingkar. Menurut pihak yang berwenang, pemasangan pagar pembatas ini sebagai bentuk antisipatif untuk mencegah kerumunan.
Meskipun di sekeliling Tugu sudah diberi batasan besi, namun sampai saat ini kawasan Tugu Yogyakarta masih sering digunakan sebagai lokasi event tertentu, misalnya pesta kembang api saat tahun baru, perayaan puncak kelulusan di sekolah, dan lain sebagainya.
Aku sering lewat, tapj ya ga pernah foto mba 😄. Krn ga suka foto juga kali yaa, udah GIMANAAA aja mikirin harus berpose di tengah tugu, sementara kendaraan lalu lalang wkwkwkwjwk. Makanya aku ga pernah mau disuruh foto sana hahahaha. Tapi tau sih, banyak turis yg ga mau ketinggalan foto depan tugu 😁
ReplyDelete