Umroh Sembari Wisata Kuliner? Bisa! 3 Menu Ini Wajib Dicoba Selagi di Arab Saudi

2 comments
K

urang lengkap rasanya apabila kita datang ke sebuah tempat, apalagi negara yang jarang atau belum pernah kita kunjungi sebelumnya, tanpa memberi kesempatan lidah untuk mencicip makanan khas atau menjajal kekayaan kuliner daerah tersebut. Termasuk saat menjalankan ibadah umroh.

Kulineran saat umroh

Iya, siapapun akan paham jika  porsi  terbesar saat ber-umroh adalah melakukan kegiatan yang masuk kategori ibadah, mendekat kepada-Nya. Tapi tetep ada kok waktu  yang bisa digunakan untuk melakukan wisata kuliner. Saat jeda antar waktu sholat misalnya.

Wisata kuliner juga bisa kita lakukan sembari melakukan city tour; program yang hampir pasti dimiliki biro-biro perjalanan yang mendampingi kita di tanah suci. 

Selain menggunakan aplikasi peta, untuk mempermudah kita bisa meminta bantuan tour leader atau muthowif untuk menunjukkan resto-resto terdekat yang menjual menu lokal yang kita inginkan. 


Daripada Menyesal Belakangan, Berikut  Kuliner yang Wajib Dicoba Saat di Arab Saudi 

Jarak ribuan kilometer sudah ditempuh. Sayang apabila kita tidak sekalian ikut mengenal ragam kuliner yang dimiliki negara Arab Saudi. Berikut 3 kekayaan  kuliner yang bisa teman-teman coba:


Nasi Mandhi

Nasi Mandhi


Kalau Indonesia punya nasi uduk yang gurih,  negara Arab Saudi pun memiliki nasi  mandhi yang juga bercita rasa gurih. Kuliner ini populer di daerah asalnya, Jazirah Arab seperti Yaman, Turki, Mesir, serta Arab Saudi dan dijadikan sebagai makanan pokok sehari-hari di negara Timur Tengah.

Pada intinya nasi mandhi merupakan nasi yang berasal dari beras basmati  kemudian diolah dengan berbagai rempah seperti lada, jinten, ketumbar, kapulaga, dan cengkih. Nasi juga diberi potongan daging domba atau ayam. Selain beraroma khas rempah, inilah yang menjadikan nasi mandhi bercita rasa gurih.

Nasi mandhi
Porsinya sangat jumbo, yakin nggak habis kalau dimakan sendiri

Proses memasak nasi mandhi bisa dikatakan unik dan rumit. Nasi dimasak memakai bara dalam tanah (tanur), dan dibumbui kaldu atau tetesan minyak kambing atau ayam yang digantung di atas tanur. Inilah yang menjadikan nasi mandhi terkesan istimewa. 

Kata ‘mandhi’ sendiri dalam bahasa arab berarti embun. Disebut nasi mandhi karena tekstur daging yang digunakan sebagai lauk nasi sedikit basah dan lembab, seperti berembun. 

Dalam penyajiannya, biasanya nasi mandhi akan diletakkan pada sebuah piring besar (malah lebih menyerupai nampan), dengan porsi yang bisa dibilang ekstra jumbo.  Karena ukurannya ini, satu porsi nasi mandhi bisa dinikmati untuk 4 atau bahkan 5 orang.

   

Ayam Albaik

Penyuka ayam goreng? Kalau iya, kuliner satu ini mesti masuk list kuliner yang wajib dicoba di Arab Saudi. Jadi pada intinya Albaik ini  merupakan gerai cepat saji  ayam goreng negaranya Pak Salman Bin Abdulaziz. 

Yaa.. kalau versi lokalnya di  Yogyakarta mirip Olive atau Rocket Chicken gitu lah😊😊

Ayam goreng albaik

Ada sejak tahun 1974, restoran ayam Albaik pertama kali ada di Jeddah. Kini usaha kuliner ini sudah melebarkan sayapnya hingga memiliki 50-an outlet yang tersebar di beberapa kota seperti Makkah, Madinah, Thaif, dan tentu saja kota kelahirannya, Jeddah. 

Ayam yang digunakan sebagai bahan baku diimpor dari Brasil untuk kemudian dimasak dengan teknologi broasting sehingga memghasilkan olahan daging yang empuk.  

Se khas apa rasa ayam Albaik ini hingga kerap jadi buruan banyak orang?  Wujudnya serupa kok dengan ayam goreng tepungnya Indonesia. Malah warnanya lebih kecoklatan menurut saya. Jadi kesannya malah agak gosong pas goreng.  Yang membedakannya adalah saat dibuka irisan dagingnya, akan terlihat guratan warna merah. Ayam  berasa yang sedikit pedas.

Inilah yang membuktikan kalau proses marinasi ayam  berlangsung sempurna. Bumbu ayam goreng terserap betul ke dalam potongan dagingnya. 

Kalau di Indonesia kita menikmati ayam goreng dengan nasi dan dilengkapi dengan saus sambal atau saus tomat, ayam Albaik disajikan bersama roti burger, kentang goreng, saus bawang dan juga sambal.

Sebagai tambahan informasi,  kalau ada yang penasaran atau lagi kangen dengan suasana saat di Arab Saudi, ayam Albaik ini ada kok yang jual di place market. Ya, resikonya memang ayam goreng sudah nginep di pesawat  dan jalan-jalan dulu untuk bisa sampai rumah kita. 

Bakso Mang Oedin

“Mbakso Mang Oedin yo Cah...”

Ajakan seorang teman, setelah hampir semuanya selesai dan puas dengan acara belanja-belanja di Corniche. Tentu saja ajakan njajan yang langsung bersambut, apalagi memang lokasi  warung bakso Mang Oedin berada di kawasan Al Balad, satu area dengan Pasar Corniche/ Corniche Comercial Center. 

Jauh-jauh ke Arab, tetep nyari bakso juga. Ha..ha..  Itulah kita😀

Begitu masuk, warung sudah hampir penuh. Rata-rata jamaah umroh Indonesia juga. Tapi untungnya rombongan kami masih bisa dapat tempat duduk. 

Dari segi ukuran, warung bakso Mang Oedin ini sebenarnya cukup luas, tapi memang karena pembelinya membludak. Pas jam makan siang juga, jadi memang kudu maklum.

Selain bakso, ada beberapa menu Indonesia yang bisa dinikmati di sini, seperti mie ayam, mie goreng,  nasi rames, bahkan menu penyetan ala warung tenda. Di ragam minuman, selain teh dan jeruk, ada juga minuman dawet/cendol. 

Bakso mang oedin jeddah

Kalau ada yang penasaran tentang rasanya, Mmm...saya beri rate  7,5/10.  Biasa saja, tapi berhubung lapar dan memang bakso lover, ya tetep aja enak😊

Dari segi rasa dan porsi, jelas lebih nendang klo beli di Indonesia. Lagian ini juga ditraktir, jadi nggak perlu mikir 🤭

Harga akhir tahun 2022 kemarin, satu mangkok bakso Mang Oedin dibandrol 19 , mie ayam 15, dan es teh 5, dalam satuan mata uang Riyal tentunya 😀 Tinggal dikalikan sekitar 4000-4500 kalau mau dirupiahkan. 

Oh iya, selain dengan mata uang Riyal Arab Saudi, di warung Bakso Mang Oedin ini kita bisa  juga membayar dengan uang "Jokowi" alias rupiah.

“Nggak usah di kurs in ke rupiah...biar tidak terlihat mahal... ” salah satu tips belanja dari tour leader kami dari Nur Ramadhan.  Guyonan sih maksudnya.  Maklum, kalkulator emak-emak seringnya auto jalan klo urusannya berhubungan dengan uang dan belanja.  😊😀😀

Well, itu tadi rekomendasi 3 makanan di Arab yang bisa teman-teman coba kalau pas datang dan beribadah di tanahnya para Nabi. Itung-itung mumpung lagi di sana, nggak tau juga kan kapan bisa kembali lagi? Jadi nggak bakalan rugi kalau dicoba. 

Yang belum, semoga disegerakan... yang sudah pernah, mudah-mudahan bisa mengulang kembali. Di -Aamiin kan yang keras yuk! 

Related Posts

2 comments

  1. Mba Mbaaa, itu salah satu nasi Mandhi nya masih ada kepala kambing atau mataku yg siwer yaaa 😅😅??

    Aku sukaaa banget nasi Mandhi. Dibanding briyani lebih enak Mandhi memang, mungkin Krn lebih lembab, ga sekering briyani kan.

    Tapi memang porsinya ini loooh, ga ada yg personal apa 🤣🤣. Masalahnya pas nyobain nasi Mandhi Ama rombongan ku, aku tuh geli mba makan rame2 pake tangan pula ngambilnyaaa 🤣🤣😄. Kok ya ga mau nunggu sampe sendoknya datang, trus taro piring masing2. Gara2 itu aku cuma makan 2-3 suap trus udah, ga mau lagi. Krn ga biasa makan dengan cara gitu. Kalo aku kenal orang2nya, mungkin ga masalah Yaa. Lah ini kan ga kenal..

    Albaik okelaah.. aku bersyukur sempet nyobain, walopun dibilang favorit ga juga. Namanya fast food, aku memang biasa aja dari dulu. Yg penting udah tahu. Kebanyakan kuliner yg aku pesen di tanah suci, kuliner khas timur tengah. Sempet juga cobain makanan dari Aljazair. Kalo makanan Indonesia, jujurnya aku ga mau, Krn menu dari travel juga makanan Indonesia Mulu 🤣🤣

    ReplyDelete

Post a Comment