“ Kita lewat Jalan Imogiri Barat kan?” Tanya pak suami memastikan rute yang tengah kami lewati untuk menuju Desa Wisata Srikeminut, lokasi dimana tujuan yang ingin kami tuju berada. “Bener kok.” Jawab saya sembari melihat ulang aplikasi maps yang kami jalankan di smartphone.
Meskipun beberapa tahun yang lalu saya pernah ke Sriharjo, tapi ya begitulah. Kemampuan saya dalam mengingat jalur jalan memang payah, hiks. Malu juga sih, orang Jogja, tapi di Jogja sendiri masih sering ngandelin aplikasi peta. Ya uwislah, daripada nyasar...
Sungai Oya, Magnet Utama Wisata Alam Srikeminut
Pengen ngajakin anak-anak bermain air di sungai, Itu niat awalnya dari rumah.
Setelah memastikan hari cerah/ tidak turun hujan, maka selesai menggunakan hak pilih di TPS, kemudian lanjut menyelesaikan pekerjaan rumah, berangkatlah kami berempat; Saya, pak suami, dan anak-anak. Tak lupa, saya persiapkan baju baju ganti untuk anak-anak. Siapa tahu, nanti di sana anak-anak kesenangan main air. Sama seperti ketika Alya diajak main ayahnya di Grojogan Watu Purbo beberapa bulan silam.
Untuk bisa sampai ke wilayah Desa Wisata Srikeminut, jarak yang mesti ditempuh adalah 23 Km dari titik nol nya Jogja, atau sekitar 33 kilometer dari rumah saya yang berada di perbatasan Yogya-Magelang.
Hampir semua jalan yang mesti dilalui teraspal halus, tapi ada beberapa bagian jalan yang cukup sempit untuk dilalui kendaraan roda 4. Sepertinya akan lebih nyaman menjelajahi desa wisata ini dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau malah sepeda. Bisa sambil berolahraga juga malahan.
Baca juga : Suka Menikmati Jogja dengan Bersepeda? Berikut 5 Spot Gowes yang lagi Hits
Nama Srikeminut diambil dari dari Sriharjo, Kedungmiri, dan Wunut; 3 wilayah yang menjadi “area” spot-spot wisata. Ada area terasering atau Bukit Sriharjo, area sepeda air, dan padusan banyu bening di Kedungmiri dan Wunut.
Bentuk Lain Kecantikan Sungai Oya Saat Musim Hujan Datang
Sungai Oya di musim hujan. Tetep masih bisa dinikmati pengunjung, hanya caranya saja yang berbeda. |
Sungai Oya, atau masyarakat biasa menyebut sebagai Kali Oyo. Sungai yang bermuara di Kali Opak di Desa Sriharjo Imogiri Bantul ini termasuk salah satu sungai besar yang ada di Yogyakarta. Mengalir sepanjang sekitar 106,75 km sungai ini membentang sepanjang Pegunungan Sewu, memisahkan kawasan Desa Sriharjo, dan Desa Selopamioro, Imogiri.
Semenjak mampir sebentar di jembatan gantung, saya sudah mbatin bahwa sepertinya niatan untuk bermain air di beningnya air Sungai Oya tidak akan terwujud. Di musim hujan seperti sekarang, rupanya kawasan desa wisata di Sriharjo menampilkan kecantikannya dalam bentuk lain.
Sungai Oya di musim kemarau. Foto dokumen Sapti Nurul (cerryku.com) |
Di musim kemarau atau beberapa bulan yang lalu, pengunjung bisa menikmati Sungai Oya yang bening, dangkal dengan kombinasi alam perbukitan yang berwarna kecoklatan. Kini, aliran sungai terlihat keruh dengan arus air yang cukup deras. Bisa jadi seperti inilah wajah Sungai Oya saat musim telah berganti. Tapi bukan berarti tak ada yang bisa dilakukan di tempat ini. Tanaman di areal sawah dan juga perbukitan yang terlihat segar-menghijau dan menyejukkan siapa saja yang melihatnya.
Perlahan, kami terus menyusuri jalanan di tepian sungai Oya hingga sampai pada sebuah jembatan baru, berwarna jingga mencolok. Jembatan inilah yang menghubungkan Dusun Wunut, Sriharjo, dengan Dusun Jetis, Selopamioro, tempat dimana Selopamioro Adventure Park berada.
“Sudah mau tutup ya Pak..?”
Tanya saya kepada bapak-bapak yang sedang membongkar tenda yang berdiri di tengah deretan warung-warung kecil. Ada banyak warung kecil di Selopamioro Adventure Park ini, tapi sore itu hanya 3 warung yang statusnya masih buka. Lainnya tutup.
“Oh, ini karena eventnya sudah selesai. Tadi ada rombongan sepeda dari BRI ..mengadakan event di sini”
Meskipun hari libur nasional , tapi hari itu Selopamioro Adventure Park terlihat sepi. Bisa jadi karena para rakyat tengah sibuk memantau hasil perhitungan suara pilkada serentak.
Atau bisa jadi kami datang di waktu yang tidak tepat.
Oh, tapi sebenarnya suasana sepi seperti ini yang justru sedang kami cari. Tak ramai, tanpa kerumunan. Demi kesehatan, agar tak ada virus Corona yang mendekat.
Selopamioro Adventure Park |
Sore itu, hanya ada beberapa pengunjung yang terlihat menikmati suasana di tepian sungai. Tiga rombongan keluarga termasuk kami, plus sekelompok anak muda. Semuanya hanya duduk di tepi sungai, menikmati keheningan dan semilir angin dengan caranya masing-masing. Pak Suami bergegas menyusur jalanan dengan sepeda lipatnya, anak-anak mengeluarkan bekal snack yang mereka bawa dari rumah, dan saya mengabadikan suasana dengan kamera😊😊
Mendung yang menggantung, akhirnya memaksa kami untuk berkemas dan kemudian pulang. Ada sedikit kekecewaan di hati anak-anak sebenarnya, karena mereka gagal turun ke sungai untuk bermain air. Tapi yang pasti, tak ada penyesalan yang saya rasakan. Paling tidak, hari itu kami bisa mendapatkan pengalaman baru. Semoga kemarau tahun depan, kami bisa datang ke sini lagi.
Lokasi Desa Wisata Sungai Oya
Aku malah ga sampai adventure parknya. Sudah terpesona sama bukit sriharjonya. Jadi ga ke mana-mana. Bener, tidak disarankan pas musim hujan. Sungai besar soalnya. Takut banjir...
ReplyDeleteIyo mba, Klo pas banjir, ngeri... pernah 2 tahun lalu po ya, banjir besar...bisa merendam rumah2 sekitar sungai...
DeleteSungai oyo ini yg lewat Deket goa Pindul juga kan mba? Seingetku pas ikutan cave tuning, trus dilanjutin naik perahu karet nyusurin sungai. Sungai oyo bukan sih..
ReplyDeleteKalo bener, aku lumayan suka sih. Kebetulan pas ikutan sedang banyak juga airnya. Walopun di awal2 lajunya agak pelan :p. Pengen deh ajak anak2 main di sini kalo udah aman. Belum pernah merek rasain tubing.
Iya mba, biasanya wisata Gua Pindul di lanjut rafting Sungai Oya. Sama, sealiran...tapi ini yang di wilayah Imogiri, masih masuk Kabupaten Bantul. Klo pas kemarau jernih mba..tapi klo musim hujan, butek airnya
ReplyDeleteWaaah berarti alirannya panjang banget ya mba. Aku slalu suka liat sungai di saat kemarau, walo kadang debit airnya jadi ga terlalu banyak kayak pas musim hujan. Tapi memang kalo sedang rainy season banyak lumpur yg kebawa dan bikin air jd butek yaaaa.
Delete