Kalau belakangan banyak bermunculan spot-spot wisata alam baru, bisa dipastikan tak bisa lepas dari campur tangan dan kekuatan sosial media. Salah satu tempat wisata alam tersebut adalah Grojogan Watu Purbo yang berada di Padukuhan Bangunrejo, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
Grojogan (Jawa) dalam bahasa Indonesia berarti air terjun. Sesuai namanya, maka daya tarik utama dari Grojogan Watu Purbo adalah air terjun. Berbeda dengan air terjun kebanyakan, di Grojogan Watu Purbo ini air berasal dari aliran Sungai Krasak dan Sungai Bebeng yang kemudian dibuatkan Dam sebanyak 6 tingkat di tahun 1975.
Aliran sungai yang cukup dangkal, kondisi air yang masih jernih bisa banget digunakan untuk bermain air |
Jumlah trap yang cukup banyak, air jernih, ditambah lagi kawasan sekitarnya yang terlihat hijau-alami ternyata menghasilkan komposisi view alam yang menarik dan photogenic. Berkah keberadaan sosial media, jadilah Grojogan Watu Purbo seperti yang sekarang; terkenal dan didatangi banyak orang.
Dinamakan Watu Purbo, karena di sekitar lokasi wisata terdapat banyak batu-batu besar dan berusia tua.
Social Media lah yang Menjadikan Tempat Ini Terkenal
Viral di Instagram pada akhir tahun 2019, angle yang sering ditampilkan untuk menggambarkan kecantikan Watu Purbo adalah sisi samping bagian bawah Grojogan, Aliran sungai yang cukup ramah untuk bermain air, maupun 6 buah sabo dam yang bersusun bertingkat.
Satelah semakin banyak pengunjung, Grojogan Watu Purbo yang dikelola oleh kelompok sadar wisata setempat terus mengalami pengembangan sampai sekarang.
Untuk fasilitas penunjang kenyamanan pengunjung, saya menilai bahwa apa yang ada di Grojogan Watu Purbo ini sudah cukup baik. Akses jalan sekitar 300 meter menjelang lokasi saja yang masih butuh diperbaiki karena hanya ramah untuk sepeda/sepeda motor, sementara mobil bisa jadi hanya jenis-jenis tertentu yang bisa mengakses lokasi dengan mudah
Rute Menarik Untuk Gowes-er Djogja
Banyak rute untuk para pesepeda yang bisa dicoba, salah satunya rute menuju Grojogan Watu Purbo ini. Dari pusat kota, lokasi berjarak sekitar 23 kilometer, dan sekitar 500m menjelang masuk kawasan adalah spot jalan yang paling favorit untuk saya. Setelah melewati fase menanjak dan mungkin membuat kaki pegel, tapi setelahnya saya bisa ketemu dengan hamparan sawah yang bisa membuat mata dan paru-paru menjadi segar seketika. Meskipun pada dasarnya air terjun ini buatan manusia, tapi lingkungan sekitar yang masih alami menjadi poin plusnya.
Araeal persawahan di sekitar Grojogan Watu Purbo yang benar-benar menyejukkan mata |
Bahkan saat membutuhkan pengganjal perut untuk menggantikan energi yang digunakan saat bersepeda, menjelang pintu masuk banyak kios-kios mini pedagang makanan yang menyediakan menu-menu sederhana seperti nasi kucing, mie instant, dan juga minuman hangat/dingin.
Grojogan Watu Purbo Sleman Menjelang New Normal
“Ukur suhu tubuh dulu ya..” Kata seorang penjaga sambil mengarahkan thermal gun kepada setiap pengunjung yang datang. Termasuk saya. Sempat sekitar tiga bulan tutup karena pandemi Covid 19, saat ini Grojogan Watu Purbo telah kembali dibuka.
“Ini belum dibuka secara resmi sebenarnya, tapi karena animo masyarakat tinggi apalagi kalau hari MInggu..ya akhirnya kami buka. Tapi dengan prosedur kesehatan yang cukup ketat” papar salah satu petugas yang berjaga saat saya penasaran kenapa tempat ini bisa dikunjungi sementara banyak obyek wisata di Jogja yang statusnya masih tutup.
Selain pengunjung yang diwajibkan mencuci tangan dengan sabun, melewati pengukuran suhu dan wajib menggunakan masker, beberapa jam sekali petugas juga menyemprotkan desinfektan ke pagar-pagar pembatas /tempat-tempat yang potensial untuk dipegang/disentuh pengunjung.
Selain itu protokol kesehatan juga diterapkan di warung-warung yang berada di sekitar lokasi wisata, dimana setiap warung wajib memberikan batas (plastik) untuk mencegah percikan droplet saat terjadi dialog penjual dan pembeli. Tak lupa pula, penjual diwajibkan menggunakan masker saat menyiapkan makanan maupun melayani pembeli.
Baguuuus ih air terjunnya. Berundak2 gitu :). Syukur fasilitas infrastrukturnya udah di bagian ya mba, jd ga terlalu susah kesana.
ReplyDeleteTp kalo wisata air terjun, berat medannya sekalipun aku msh mau datangin, asal view-nya memang cakep dan debit air deras. Paling sebel kalo udah ke air terjun, tp debitnya cuma seuprit :p. Ga berasa liat air terjun itu :D